Pages

Kamis, 27 Oktober 2011

Pesepeda Ontel Nyelonong Depan SBY Minta Maaf

Pesepeda ontel yang yang nyelonong di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat pembukaan ASEAN Fair sudah pulang ke rumahnya. Ia mengaku trauma atas kejadian itu.

Meski tak ditahan polisi, namun proses interogasi yagn dijalaninya hingga pukul 21.30 WITA dirasa membuat trauma mendalam.  Itu sebabnya dia mengurung diri di kamar rumahnya dan tak mau menemui siapapun usai peristiwa itu terjadi.

“Saya trauma. Setelah kejadian itu, saya ada di rumah, di dalam kamar,” kata Nyoman Minta saat ditemui di rumahnya, Rabu malam , 26 Oktober 2011.

Saat ini Nyoman Minta mengaku dalam kondisi yang lebih tenang. Meski trauma itu belum pulih benar, namun ia sudah berani keluar rumah dan menemui wartawan yang ingin mengabadikan kisahnya. “Kemarin, usai kejadian itu, saya benar-benar ingin menenangkan diri,” kata Minta didampingi istri, keluarga besar dan Lurah Benoa, I Wayan Solo.

Kendati sudah merasa tenang, Nyoman Minta mengaku belum bisa kembali bekerja. Sebab, sambungnya, berdasar kepercayaan Hindu, ia harus menggelar upacara penyucian diri terlebih dahulu yang disebut upacara Ngulapin. "Tujuannya untuk menyucikan dan pembersihan diri. Agar saya kembali tenang dalam bekerja,” katanya.

Ia pun berjanji akan kembali bekerja pada Senin pekan depan. Berbeda dari keterangan Direktur Utama Bali Tourism Development Coorporation (BTDC), Ida Bagus Wirajaya yang mengatakan jika Nyoman Minta sudah kembali bekerja pada hari ini.

Seperti diberitakan, Nyoman Minta tiba-tiba melintas di depan podium Presiden SBY saat membuka ASEAN Fair, Senin 24 Oktober 2011, di Nusa Dua, Bali. Saat itu, Nyoman Minta hanya berjarak sekitar 5 meter saja dari SBY. Kontan saja, ia dan sepeda bututnya berikut karung penuh rumput dan kelapa, langsung diamankan Paspampres.

Komandan Pasukan Pengaman Presiden, Mayor Jenderal Agus Sutomo telah mengakui adanya kelengahan petugas jaga dalam insiden itu. Menurut Agus, ketika itu semua malah ikut menyaksikan aerobatik. "Jadi anggota saat itu bilang lengah karena mereka ikut menyaksikan, sehingga tidak melihat sekitarnya," ucap Agus. Laporan Bobby Andalan | Bali (adi)
• VIVAnews

0 comments:

Posting Komentar